Semangat Baru BPAN Daerah Lombok Utara

“Di samping karena ada kekosongan kepengurusan sejak awal pembentukan BPAN Lombok Utara, juga karna tahun kemarin DPRD bersama Pemerintah daerah sudah mengesahkan Perda No.6 Tahun 2020 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat, AMAN sebagai lembaga induk yang terlibat aktif dalam mendorong perda tersebut sampai akhirnya disahkan, penting mendapat perhatian dan peran aktif pemuda sebagai garda terdepan mendorong implementasi perda tersebut” ungkap Hariyanto.

Begitu penjelasannya tentang diaktifkan kembali Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Lombok Utara. Ia juga mengungkapkan bahwa kehadiran BPAN Daerah Lombok Utara menjadi semangat baru bagi generasi muda adat di sana.

Ia juga bercerita proses pengaktifan kembali BPAN Daerah Lombok Utara.

“Waktu itu saya masih menjabat sebagai OKK dan sampai sekarang , tinggal menunggu jadwal untuk pergantian posisi saya di AMANDA Paer Daya. Saya melihat gerakan pemuda lebih pasif, karna setiap kegiatan cenderung para tetua dan tokoh sepuh yang hadir pemudanya minim. Sehingga setelah berdiskusi dengan Dewan Nasional BPAN region Bali –Nusra ini dapat terlaksana” ucapnya.

Sebagai pemuda adat Lombok, ia melihat gerakan pemuda adat mulai agak pasif. Ini kemudian mendorongnya untuk melakukan konsolidasi bersama beberapa pemuda-pemudia adat Lombok. Termasuk berkoordinasi dengan DePAN BPAN.

Upaya mereka ini pun mewujud dengan melakukan musyawarah generasi muda adat Lombok pada hari Minggu, 7 Maret 2021. dilaksanakan di Bale Pertemuan ‘Pusaka Sebaya Tanta’, Komunitas Adat Karang Bajo, Bayan, Lombok Utara.

Acara Konsolidasi sekaligus musyawarah pembentukan kembali BPAN Daerah Lombok, juga diisi dengan workshop pemetaan partisipatif.

“Dalam Keseharian para tetua berpesan, Jaga Dirik Jaga Gubuk, Ilang  Dirik Ilang Gubuk. Yang berarti Gubuk atau kampung adat / adat. Ketika kita menjaga diri maka jaga juga kampungmu, hilangnya kita maka hilanglah identitasmu, hilanglah adat itu” , tutur Hariyanto. Ia mengulang kembali pesan tetua adat yang didengarnya saat disampaikan kepada para generasi muda adat Lombok.

Hariyanto selaku Ketua BPAN Daerah Lombok Utara menerima alat kelengkapan organisasi BPAN yang diserahkan oleh Lalu Kesumayadi selaku DePAN BPAN Region Balinusra

Menurut Hariyanto, pesan para tetua tersebut sangat penting. Upaya untuk menjaga kampung, sama seperti menjaga diri. Inti dari pesan ini, menurutnya sama dengan semangat perjuangan BPAN. Hal ini kemudian menjadi alasan mengapa generasi muda adat haru bergabung bersama BPAN.

Hariyanto juga menuturkan alasan lain pemuda-pemudi adat harus bergabung bersama BPAN. Baginya, BPAN menjadi suatu wadah yang memberikan ruang bagi pemuda-pemudi adat dalam gerakan perjuangan masyarakat adat.

“Karna sebelumnya, banyak anak muda berpotensi tidak memiliki arah gerakan yang jelas, cenderung terbentur dengan sistem yang ada, sedangkan hal semacam itu dapat membatasi kreatifitas mereka, perlu ada suatu wadah yang mengerti cara berfikir mereka terhadap gerakan perjuangan Masyarkat Adat”

Dalam musyarawah pembentukan kembali Pengurus Daerah (PD) BPAN Lombok Utara, Hariyanto terpilih sebagai Ketua. Ia kemudian dikukuhkan sebagai pengurus dengan mengucapkan Janji Pemuda Adat.  Proses pengukuhan ini dipimpin oleh Lalu Kesumayadi selaku DePAN Region Balinusra.

Hariyanto bersama generasi muda adat Lombok yang tergabung dalam BPAN Daerah Lombok Utara menjadi semangat baru bagi perjuangan masyarakat adat di Nusantara.

Penulis: Kalfein Wuisan

PENGURUS NASIONAL BPAN 2022-2026

KONTAK KAMI

Sekretariat BPAN, Alamat, Jln. Sempur, Bogor

officialbpan@gmail.com