Panen Buung di Batin Beringin Sakai

2,135 Views

“Sudah 1 minggu masyarakat adat Batin Beringin Sakai dan pemuda-pemudi adat Batin Beringin Sakai panen padi Bang,” tutur Ismail Dolek. Ia begitu riang. Kegembiraannya meluap karena padi mereka sudah dipanen.

Ismail adalah ketua kelompok program kedaulatan pangan Masyarakat Adat Batin Beringin Sakai. Ia dan pemuda adat Sakai mulai menikmati hasil program kedaulatan pangan yang mereka mulai sejak 1 Agustus 2020.

Ismail Dolek

Menurut Ismail, program kedaulatan pangan ini bertujuan untuk menaikan ekonomi Masyarakat Adat Sakai. Selain itu, di masa pandemi ini, tanaman yang mereka tanam menjadi sumber vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Semangka yang ditanam sebagai bagian dari Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat Sakai

Bulan Desember 2020, ia dan para pemuda-pemudi adat Sakai yang tergabung dalam kelompok kedaulatan pangan, melaksanakan panen terakhir buah semangka.

Kini, 2 bulan sejak panen semangka terakhir, padi yang ditanam pada bulan Oktober 2020, sudah dipanen. Sabtu, 6 Ferbuari 2021, tepat seminggu mereka bergotong royong memanen padi di wilayah adat Batin Beringin Sakai/Suluk Bongkal.

“Kami bergotong royong, bekerja. Di sini bergotong royong, namanya Besolak”, ucap Dolek.

Menurutnya, Besolak menjadi seperti jantung dalam program kedaulatan pangan Sakai. Ia menjadi motor yang menggerakkan kerja bersama Masyarakat Adat Batin Beringin Sakai.

Setiap hari, sebelum matahari naik tinggi, mereka sudah bekerja. Riang dan gembira menjadi suasana yang mereka rasakan setiap hari. Semua orang turut terlibat. Ketua Adat Batin Beringin Sakai, pemuda-pemuda adat, dan juga Masyarakat Adat Batin Beringin turut hadir.

Proses panen, diawali dengan ritual. Selanjutnya, mereka mulai mengayun sabit, hingga senja menjelang.

Menurut Ismail, padi yang mereka tanam merupakan padi lokal Sakai.

“Padi yang kami panen, dalam bahasa Sakai disebut padi Buung”, tambah Ismail.

Dalam panen padi kali ini, mereka mendapatkan sekitar 1000 kaleng padi dari lahan seluas 10 hektar. Padi yang dipanen, sebagian dikonsumsi oleh komunitas, sebagian dibagikan untuk anggota komunitas, dan sisanya dijual untuk modal tanam berikut.

Selain padi, Ismail dan para pemuda adat Sakai juga menanam jagung, cabe rawit, dan kacang tanah sebagai bagian dari program kedaulatan pangan.

Sekali lagi, Ismail dan pemuda adat Batin Beringin Sakai, Komunitas Adat Sakai, menujukan resiliensi Masyarakat Adat menghadapi pandemi covid-19.

Penulis: Kalfein Wuisan

BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA

KONTAK KAMI

Sekretariat BPAN, Alamat, Jln. Sempur, Bogor

officialbpan@gmail.com